Hendropriyono Beri Penghargaan ke dr Terawan, Penemu Teori ‘Cuci Otak’

Jakarta – Kepala RSPAD dr Terawan Agus Putranto Sp. Rad (K) RI, memiliki sebuah teori medis untuk menyembuhkan penyakit stroke. Teori yang dia kembangkan tersebut rupanya sudah diaplikasikan di Jerman dengan nama ‘Terawan Theory’.

“Saya rasa kawan-kawan yang hadir di sini setuju bahwa teori milik dr Terawan ini luar biasa. Saya sendiri pernah di-‘cuci otak’ oleh beliau. Bukan cuci otak karena radikalisme, tetapi dicuci otak secara fisik dalam arti sebenarnya,” tutur mantan Kepala BIN AM Hendropriyono sebelum memberikan penghargaan kepada dr Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2015).

Ada pun teori yang dikembangkan tersebut adalah memodifikasi DSA (Digital Subtraction Angiogram). Dengan teori tersebut dr Terawan mengembangkan teknik melancarkan pembuluh darah otak.

Teori yang dia kembangkan sejak tahun ’90an dapat mengurangi paparan radiasi dalam otak. Itulah makanya pengobatan yang dilakukan dr Terawan disebut ‘cuci otak’.

“Saya rasa enggak melulu harus pemerintah deh yang memberi penghargaan. Tapi kita-kita yang peduli juga boleh memberikan penghargaan,” imbuh Hendro.

“Masa kita bangga sebut penemu-penemu seperti Albert Einstein, Isaac Newton, tapi kita enggak tahu penemu dari anak bangsa sendiri?” lanjut dia.

Penghargaan yang diberikan pada malam hari ini atas nama Hendropriyono Strategic Consulting (HSC). Sebelum penghargaan diberikan pun diputarkan film testimoni dari orang-orang yang pernah dirawat Terawan yang antara lain adalah mantan Wapres RI Try Sutrisno, seniman Butet Kertaredjasa, dan lain sebagainya. Ada pula mantan pasien yang hadir bernama Wiwiek Kawilarang memberikan testimoni.

Penghargaan diberikan oleh CEO HSC Gories Mere, Try Sutrisno, dan Hendropriyono. Hadir pula dalam acara malam ini Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical), pengacara Hotman Paris Hutapea, politikus Hanura Nuning Kertopati, Boy Tohir dan Karni Ilyas.

Setelah penghargaan diberikan, dr Terawan kemudian memberikan sambutan. Dia langsung to the point bahwa dirinya berniat menolong bayi kembar dempet kepala asal Bandar Aceh.

“Orang tuanya dari keluarga tidak mampu sehingga butuh bantuan finansial untuk alat-alat medis. Saya mohon kita semua bisa membantu untuk memisahkan bayi kembar dempet kepala,” tutur dr Terawan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penggalangan dana oleh para tamu-tamu VIP yang hadir. Dalam kurun waktu kurang dari 30 menit sejak pukul 20.00 WIB, uang sebanyak Rp 2 miliar terkumpul dan langsung diberikan kepada pihak RSPAD.